Sabtu, 23 Agustus 2008

Kapan Negeri ini Berubah??

suatu siang saya berbincang dengan pembantu di rumah saya. kami melakukan obrolan ringan seputar pemilu. dari mulutnya yang polos dia pun bertutur tentang pilihan politiknya. awalnya ia bercerita tentang kekagumannya pada Rina Iriany, mantan bupati karanganyar. katanya, "wah, kalo orang kampung saya sih milihnya pasti bu rina, mbak! lha wong cuma bu Rina yang mau perhatian sama orang-orang miskin". usut punya usut, ternyata Bu Rina habis kasih orang-orang sembako. saya jadi maklum sama ucapan pembantu saya. lumrah saja jika ia begitu mencintai perempuan cantik itu. pendidikan politik yang teramat minim (atau mungkin justru tidak pernah mendapat pendidikn politik sama sekali), membuatnya buta dalam membedakan mana politisi yang busuk atau yang bersih. dan Rina yang pintar (jika tak ingin disebut licik), memanfaatkan kebodohan itu.
kepolosan orang-orang 'kecil' memang membuat hati terenyuh. dari fragmen itulah kita bisa melihat bahwa sebenarnya partai politik tak melakukan apa-apa kecuali menjadikan rakyat kecil sebagai alat. ya, mereka cuma jadi mesin politik yang ditekan tombol 'on'-nya saat pemilu raya tiba. mengenaskan.
sebenarnya, pernyataan di atas belum seberapa saat saya kemudian mendapati ucapan yang lebih parah lagi. pembantu saya bilang: "dulu waktu pilpres, orang-orang di desa saya juga dikasih uang trus disuruh nyoblos calon dari PDI-P". mata saya ingin sekali melotot. dalam hati saya berteriak: "APA???". tapi tentu saja, demi kesopanan, saya tak melakukannya. saya hanya menjelaskan padanya bahwa tindakan politik seperti itu sangatlah kotor.
potret ini semakin menjelaskan mengapa kehidupan perpolitikan di negara kita sangat sulit merangkak menuju arah yang lebih baik. 'sedekah' dengan cara yang kotor masih meracuni moral para politisi. dan tentu saja, itu semua demi kekuasaan. betapa saktinya kekuasaan sehingga menyihir setiap orang menjadi apa pun.
dari semua kenyataan ini, saya pun terus bertanya dalam hati: "Kapan Indonesia akan berubah menjadi lebih baik?". saya mencintai negeri ini, seperti saya mencintai darah saya. dan saya yakin, sebagian besar orang di negeri ini pun begitu. itu sebabnya kita semua merasa nelangsa dengan keadaan negeri ini..

Tidak ada komentar: